assalamualaikum

Jumat, 28 November 2008

Puisi "Perbandingan Yang Sangat Dahsyat"

Anakku, jika sastra adalah seni bahasa, tari adalah seni gerak, nanyi adalah seni suara, musik adalah seni nada, pahat adalah seni rupa, lukis adalah seni warna, dan lakon atau sandiwara adalah seni peran, maka tasawuf adalah seni ibadah kepada Allah swt. Dan kalau ibadah kita maksudkan sebagai menjalani hidup ini dengan cinta kepada-Nya, maka tasawuf tak lain adalah seni menjalani hidup ini dengan cinta dan mesra kepada Yang Maha Indah. Kaum arifin (orang-orang arif) itulah orang yang mencinta kepada-Nya. Dan cinta kepada Allah berarti cinta kepada seluruh nilai-nilai luhur yang datang dari-Nya. Cinta pada keindahan, kebenaran, kemerdekaan, kesetiaan, kejujuran dan cinta pada sederetan panjang nilai-nilai luhur lainnya.

Anakku jika cinta kepada keindahan wajah lawan jenis sudah mampu melahirkan sastra dan puisi yang indah, apalah lagi cinta kepada Ilahi, Dzat yang maha indah. Pasti cinta itu akan mampu melahirkan karya sastra yang tinggi dan begitu memukau dan syahdu. Keadaan mabuk penuh cinta kepada Allah itu sering disebut sebagai keadaan fana, dan kadang-kadang menimpa seorang arifin, sehingga ia berada dalam keadaan di mana ia hidup di alam yang penuh keindahan, kebaikan dan kebenaran mutlak. Ia berada di alam di mana tirai-tirai rahasia jadi tersingkap dan hakikat-hakikat tampil dalam sosoknya di hadapan mata kalbu. Sebagaimana Al Quran Surat Al Baqarah : 165 mengatakan “mereka yang beriman itu lebih dahsyat cintanya kepada Allah”. Tak ada yang menandingi keindahan cinta, kecuali cinta seorang hamba kepada Tuhannya.

Tidak ada komentar: